"Aku mau jadi project officer."
"Aku mau jadi penanggung jawab."
"Aku mau jadi ketua biro."
Iya, gue pengen meraih satu dari tiga itu, atau mungkin ketiga-tiganya, selama gue kuliah. Tapi, apa gue sudah punya kemampuan untuk menjalankannya? Apakah gue benar-benar ingin berkontribusi dan memimpin? Atau gue semata-mata hanya ingin mendapatkan jabatan? Apakah kalau gue udah mendapatkan apa yang gue inginkan, gue bisa menjadi teladan bagi orang-orang yang gue pimpin? Apa gue bisa mewujudkan sesuatu yang terbaik? Apa gue bisa menjawab kebutuhan orang lain?
Tiba-tiba gue teringat salah satu perkataan pembicara di seminar PDKM 2013.
"Pemimpin yang baik itu adalah pemimpin yang tahu kemampuan dirinya."
"Pemimpin yang baik itu adalah pemimpin yang tahu apakah dirinya bisa membahagiakan orang lain atau tidak."
Mungkin sekarang gue belum bisa menjadi pemimpin bagi orang lain karena masih ada banyak hal dari diri gue yang harus diperbaiki.
Mungkin gue masih belum memiliki kualitas yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin.
Mungkin untuk sekarang gue masih perlu belajar.
Mungkin sekarang keinginan tadi cuma nafsu belaka. Ingin jabatan, ingin dianggap penting. Padahal ketika PDKM, salah satu pembicara seminar mengatakan "Kalau public speaking, jangan berbicara seakan-akan kamu itu orang penting, tapi tunjukkan bahwa konten pembicaraan kamu itu yang penting." Padahal ini hanya masalah public speaking…
Atau… sebenarnya gue gak punya pemahaman yang baik tentang definisi 'pemimpin' itu sendiri?
Mungkin ya, mungkin tidak.
Sejujurnya, gue iri dengan orang-orang yang sekarang ini punya pengalaman leadership yang luar biasa. X menjadi project officer suatu acara dan acaranya lebih sukses dari beberapa tahun sebelumnya. Y menjadi ketua suatu organisasi dan mewujudkan perubahan yang lebih baik. Z menjadi pemimpin dan semua kebutuhan dapat terjawab, sesuai dengan kebutuhan. Bahkan gue kagum sama bokap gue yang tiba-tiba dipindahtugaskan untuk merubah sistem kerja di kantor P, dan beliau bisa membawa kantor itu menjadi lebih baik.
Tapi satu hal yang baru saja, baru banget, gue sadar.
Semua itu nggak instan, semua butuh proses. Dan sekarang gue masih dalam proses itu.
Tuhan ingin nunjukin ke gue kalo gue belum pantas menjadi orang yang memimpin, karena kualitas gue belum memadai. Harusnya gue tau, kalo emang bener-bener ingin jadi pemimpin, gue harus sadar kalo tanggungjawab yang diemban sangat besar. Harusnya gue refleksi diri sama kapasitas gue. Bahkan, gue masih belum bisa maksimal dalam memimpin diri sendiri. Gue masih harus belajar dan menambah ilmu dari pengalaman orang sekitar.
Tapi, 3 keinginan gue di atas, bukan tidak mungkin terwujud 'kan?
(sumpah, ini bukan gue yang biasanya. tapi entah kenapa ini yang ada di pikiran gue sekarang dan minta ditumpahkan dalam bentuk tulisan. kayaknya kuliah benar-benar merubah pikiran gue, ya?)
Comments
Post a Comment